Dumeh bermakna mentang-mentang atau sombong. Ojo dumeh
artinya janganlah kita sombong dalam menghadapi lingkungan disekeliling
kita. Sombongkah kita? Hanya orang lain dan bangsa lain yang bisa
menilai bangsa kita ini dumeh atau tidak.
Tapi sadar atau tidak,
kesombongan ini sebenarnya juga kita jumpai dari perilaku kita
sehari-hari. Dumeh atau mentang-mentang kita kaya, dengan
seenaknya kita menghambur-hamburkan uang untuk belanja secara konsumtif
di mall-mall mewah. Dumeh bisa membayar, kita menggunakan listrik dan BBM secara berlebihan dan hanya untuk konsumtif. Dumeh
lebih pandai dari rata-rata rakyat Indonesia, kita melakukan pembodohan
secara terus menerus dengan informasi-informasi yang membingungkan dan
menyesatkan. Dumeh menjadi rakyat kecil, dengan seenaknya kita
hanya bisa mengkritik dan mencaci maki para pimpinan, meski mereka
kadang benar sekali pun.
Ojo dumeh adalah salah satu
ajaran dasar leluhur kita untuk selalu melakukan introspeksi diri
terhadap lingkungan, sesama manusia, dan juga kepada Sang Pencipta.
Dengan tidak dumeh, maka kehidupan sebenarnya akan lebih baik dan lebih
tentram. Ojo dumeh merupakan larangan agar kita jangan bersikap sombong, pamer mengenai segala sesuatu yang kita miliki. Seharusnya kita bersikap andap asor mring sapodho,
atau bersikap rendah hati terhadap sesama. Segala yang kita miliki baik
itu harta, jabatan, pengetahuan, maupun istri, anak, sanak saudara, ini
hanyalah sementara, dan titipan dari Yang Maha Kuasa. Kita diamanahkan
untuk mengamalkannya agar menjadi milik kita yang hakiki kelak di alam
sesudah kita meninggalkan dunia fana ini.
No comments:
Post a Comment