Wednesday, 3 June 2015

kiSah PenGKHIANATan WIRYo dan WIRia

wirJO SOEMarto... Emang.. pedih rasanya dikhianati, Wiryo merasa bagai ditusuk belati tepat di jantung. Sering orang bertanya, kenapa ini harus terjadi. Wiryo merasa telah melakukan semuanya dengan baik dan bersikap baik, namun kenapa Wiria yang merupakan kekasih hatinya tega mengkhianati dan mencuranginya? Perasaan seperti ini muncul pada hampir semua orang yang dikhianati. Hal ini dapat memicu pada niat untuk membalas dendam bagi mereka yang memiliki keberanian dan juga kemungkinan bunuh diri bagi mereka yang berpikiran sempit. Namun apakah itu adalah jalan keluar yang baik? Tentu saja tidak. Dendam dan bunuh diri itu adalah hal yang dilarang oleh agama, terutama agama Islam.

Yang sering menjadi pertanyaan adalah kenapa seseorang bisa dengan tega melakukan kecurangan, melakukan pengkhianatan? Padahal seseorang punya akal yang dapat digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Namun seperti yang kita ketahui, hanya ada satu sebab orang mengkhianati orang lain, terutama pasangan kekasihnya sendiri, yakni telah dibutakannya dia dengan sesuatu. Apakah itu buta karena harta, buta karena kecantikan wanita atau buta karena harta, serta buta-buta yang lainnya. Hal ini menunjukkan integritas yang lemah dari orang yang berkhianat. Orang di sekitarnya harus waspada dengan orang yang suka mengkhianati kekasihnya. Logika sederhananya adalah jika seseorang mampu mengkhianati orang yang dia cintai, bisa mengkhianati siapa saja.

Yang harus kita lakukan ketika dikhianati adalah bersabar. Jika anda perlu menangis, menangislah sekeras-kerasnya. Jika anda lelaki, tak mengapa menangis, itu tidak berdosa. Namun lebih baiknya tumpahkan emosi tersebut dalam kamar anda sendiri.  Lebih baik menangis daripada mengamuk dan menjadikan orang di sekitar sebagai sasaran. Setelah anda puas meluapkan emosi, tenangkan diri anda. Menenangkan diri dan berpikir dengan otak, rasional tanpa menggunakan emosi adalah hal terbaik yang harus kita lakukan selanjutnya. Pikirkan bahwa dia memang tak layak untuk anda. Orang yang baik hanya berpasangan dengan orang yang baik, itu jaminan dari Tuhan. Bersyukurlah Tuhan menunjukkan keburukannya sebelum terlambat.

Pahamilah bahwa setiap hal memiliki hikmah. Hikmah itu bermacam-macam dan anda hanya bisa menangkapnya jika berpikiran jenih dan rasional. Yakinlah dan berprasangka baiklah kepada Tuhan tentang hal ini. Setelah itu anda pasti akan punya cukup kekuatan untuk memaafkan pasangan yang menyakiti anda dan melupakan hal tersebut. Hidup harus tetap berlanjut karena hidup tak menunggu anda. Dengan melanjutkan hidup normal seperti biasa, anda telah menunjukkan betapa kuatnya anda, dan Tuhan pun akan tersenyum melihat anda yang tidak menyerah. Bisa saja anda diberi ganti pasangan yang lebih baik daripada sebelumnya.




No comments:

Post a Comment