wirJO SOEMarto... Emang.. pedih rasanya dikhianati, Wiryo merasa bagai ditusuk belati tepat di jantung. Sering orang
bertanya, kenapa ini harus terjadi. Wiryo merasa telah melakukan
semuanya dengan baik dan bersikap baik, namun kenapa Wiria yang
merupakan kekasih hatinya tega mengkhianati dan mencuranginya? Perasaan
seperti ini muncul pada hampir semua orang yang dikhianati. Hal ini
dapat memicu pada niat untuk membalas dendam bagi mereka yang memiliki
keberanian dan juga kemungkinan bunuh diri bagi mereka yang berpikiran
sempit. Namun apakah itu adalah jalan keluar yang baik? Tentu saja
tidak. Dendam dan bunuh diri itu adalah hal yang dilarang oleh agama, terutama agama Islam.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah
kenapa seseorang bisa dengan tega melakukan kecurangan, melakukan
pengkhianatan? Padahal seseorang punya akal yang dapat digunakan untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Namun seperti yang kita
ketahui, hanya ada satu sebab orang mengkhianati orang lain, terutama
pasangan kekasihnya sendiri, yakni telah dibutakannya dia dengan
sesuatu. Apakah itu buta karena harta, buta karena kecantikan wanita
atau buta karena harta, serta buta-buta yang lainnya. Hal ini
menunjukkan integritas yang lemah dari orang yang berkhianat. Orang di
sekitarnya harus waspada dengan orang yang suka mengkhianati kekasihnya.
Logika sederhananya adalah jika seseorang mampu mengkhianati orang yang
dia cintai, bisa mengkhianati siapa saja.
Yang harus kita lakukan ketika
dikhianati adalah bersabar. Jika anda perlu menangis, menangislah
sekeras-kerasnya. Jika anda lelaki, tak mengapa menangis, itu tidak
berdosa. Namun lebih baiknya tumpahkan emosi tersebut dalam kamar anda
sendiri. Lebih baik menangis daripada mengamuk dan menjadikan orang di
sekitar sebagai sasaran. Setelah anda puas meluapkan emosi, tenangkan
diri anda. Menenangkan diri dan berpikir dengan otak, rasional tanpa
menggunakan emosi adalah hal terbaik yang harus kita lakukan
selanjutnya. Pikirkan bahwa dia memang tak layak untuk anda. Orang yang
baik hanya berpasangan dengan orang yang baik, itu jaminan dari Tuhan.
Bersyukurlah Tuhan menunjukkan keburukannya sebelum terlambat.
Pahamilah bahwa setiap hal memiliki
hikmah. Hikmah itu bermacam-macam dan anda hanya bisa menangkapnya jika
berpikiran jenih dan rasional. Yakinlah dan berprasangka baiklah kepada
Tuhan tentang hal ini. Setelah itu anda pasti akan punya cukup kekuatan
untuk memaafkan pasangan yang menyakiti anda dan melupakan hal tersebut.
Hidup harus tetap berlanjut karena hidup tak menunggu anda. Dengan
melanjutkan hidup normal seperti biasa, anda telah menunjukkan betapa
kuatnya anda, dan Tuhan pun akan tersenyum melihat anda yang tidak
menyerah. Bisa saja anda diberi ganti pasangan yang lebih baik daripada
sebelumnya.
No comments:
Post a Comment