Monday, 29 June 2015

renunGan PaGi


wirJO SOEMarto... mau seberapa berat dan menyakitkan sebuah kejadian, jika kita mempunyai hati selapang samudra, kalaupun ditumpahkan racun paling mematikan se-kontainer sekalipun, tetap akan larut dan tidak terasa

tetapi kalau hati kita sempit, satu tetes berbisa saja cukup untuk membuat hidup kita ‘binasa’ sehari, seminggu, bahkan berbulan-bulan

melapangkan hati adalah pekerjaan panjang, perlu latihan, berkali-kali jatuh-bangun, dan jelas membutuhkan ilmu dan pemahaman baik

tidak mengapa kita gagal, besok lusa tidak terasa hati kita sudah semakin luas.


Friday, 26 June 2015

renunGan malam


wirJO SOEMarto... buat yang tidak/belum tidur...

apa sih gunanya hidup selamanya jika hanya saling menyakiti, tidak akan ada teman yang menjadi tempat saling berbagi,

apa sih gunanya hidup selamanya jika tidak ada tujuan kepada siapa kita mengabdi,

untuk apa hidup selamanya jika hanya dapat merasakan senang ketika orang datang serta merasakan sakit ketika orang lain pergi, sedangkan kita tetap disini,

untuk apa amal ataupun kejahatan yang dilakukan jika kita hidup selamanya, tidak akan ada balasan atau hadiah yang akan didapat di akhir nanti,

lebih baik hidup dengan sewajarnya, dan mengetahui akan ada batasannya nanti,

menjadi pemicu semangat untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya dengan batasan waktu yang hanya sedikit ini,

tidak akan percuma usaha yang dilakukan, karena kita pantas untuk mendapatkan hadiah sesuai prestasi yang telah dijalani selama hidup.

Thursday, 25 June 2015

cerita bahaGia



wirJO SOEMarto... Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.


Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.



Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.


Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.


Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.


Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.


Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.. mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…


Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.


Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .


Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.


Yang kita butuhkan adalah hati yang bersih dan ikhlas serta pikiran yang jernih, maka kita bisa menciptakan rasa 'Bahagia' itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.

Kebahagiaan itu milik orang-orang yang dapat bersyukur.


Monday, 22 June 2015

kisah Persahabatan wirYo dan wiro


wirJO SOEMarto... Nikmat memang, bila semua serba tercukupi, semua keinginan bisa terpenuhi, sampai barang apapun bisa dibelinya, itulah Wiryo, seorang anak dari konglomerat yang kaya raya. Ibu dan Ayahnya adalah pengusaha besar yang berada di Kota Jakarta. Tapi hal yang sangat baik dari keluarga itu adalah mereka mampu bersikap dan berperilaku layaknya orang biasa, bersopan santun, ramah terhadap tetangga begitu juga kepada orang–orang yang berkunjung ke rumahnya. Tak terkecuali dengan Wiryo, anaknya gantheng (hhhh...) dan tidak pernah manja dengan orang tuanya. Wiryo biasa bersikap baik terhadap semua orang termasuk teman-temanya, sehingga banyak yang betah ketika bertamu kerumahnya.

Salah satu sahabat terbaik Wiryo yaitu Wiro, dia berasal dari keluarga sederhana. Rumahnya yang masih satu kecamatan dengan Wiryo mambuatnya gampang untuk bermain atau sekedar bertemu dengan Wiryo.  Namun pada hari ini sahabatnya Wiro tak pernah keliatan lagi, hampir sudah satu bulan ini.

'Ko Wiro nggak pernah kelihatan? Kemana ya, ngga biasanya, dia selalu masuk sekolah'.
'Mungkin sakit', jawaban dari ibu Wiryo.
'Kalau begitu coba nanti sore aku pengen ke rumahnya lagi'. Kata Wiryo sangat bersemangat.
Sudah beberapa kali Wiryo mengetuk pintu, namun tak ada jawaban dari dalam rumah, tiba–tiba muncul orang dari sebelah rumah.
'Ada apa mas', tanya lelaki itu.
'Saya mau mencari teman saya , Wiro namanya', jawabnya cepat.

Alangkah terkejutnya Wiryo mendengar jawaban dari lelaki itu, jika Wiro yang selama ini dia kenal dan menjadi sahabatnya mengontrak di rumah itu. Kemudian kembali ke desanya karena menurut kabar orang tuanya sudah berhenti bekerja akibat di PHK oleh perusahaanya.
Sekembalinya Wiryo ke rumah, ia hanya bisa melamun dan tidak bisa berbuat apa–apa. Lantas ia pun bergegas ingin mencari Wiro di desanya.
'Bu, aku ingin mencari Wiro, biarkan dia bisa melanjutkan sekolahnya lagi', kata Wiryo.
'Baiklah kalo itu keinginanmu, mari bergegas dan segera mencari alamt Wiro dahulu', jawab ibunya dengan penuh perhatian.

Akhirnya keinginan Wiryo  terpenuhi, dan selama beberapa jam bertanya–tanya di tempat pedesaan yang pernah Wiryo ketahui, bisa menemukan alamat rumah Wiro. Kedatanganya pun disambut haru dan isak tangis oleh keluarganya termasuk Wiro. Pelukan hangat diantara mereka menjadikan persahabatanya semakin erat.
'Wiro, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi', kata Wiryo.
'Soal sekolah dan biaya apapun, kamu nggak usah khawatis biar saya yang menanggugnya', lanjut bapak Wiryo.

'Baiklah bila Wiryo dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya, saya sangat bersyukur dan banyak mengucapkan terima kasih atas kebaikan Wiryo dan keluarga', Jawabnya Wiro diselingi haru yang luar biasa.
'Terima kasih banyak Pak, Buk, kami tidak bisa lagi harus memberikan imbalan seperti apa, karena hanya petani biasa', lanjutnya ibu dan bapak Wiro.
Lalu mereka pun kembali berpelukan untuk kembali menyambut Wiro menjadi sahabatnya kembali.

Friday, 19 June 2015

bikin ruJak


wirJO SOEMarto... Suatu hari, seorang anak memanjat pohon mangga, hendak mencuri mangga. Tiba-tiba, ia kepergok sama yang punya pohon.

Pemilik pohon: Hei, sedang apa kamu disitu?!!!
Anak : (Menjawab dengan gugup) Anu Pak. Saya lagi cari sarang burung.
Pemilik pohon: Buat apa?!!!
Anak : (Tambah gugup) Eee... buat bikin rujak Pak.

eLinG

 

wirJO SOEMarto... Eling, petuah untuk selalu bersikap bijak.

Banyak petuah dalam masyarakat jawa menggunakan kata Eling. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesis Edisi ketiga (Balai Pustaka 2002) Eling berarti berpikir sehat, bijaksana, pantas, ingat akan Tuhan Yang Maha Esa. Bermakna sangat luas jauh melebihi dari apa yang kita ketahui. Kita sering hanya mengartikan kata eling yang berarti ingat. Mengacu makna di atas maka saat orang tidak berpikir sehat, tidak bijaksana, berlaku tidak pantas dan juga tidak ingat akan Tuhan Yang Maha Esa bisa dikategorikan tidak Eling.

Di saat jaman bebas di mana informasi datang bak air bah, sikap Eling menjadi penting. Eling membuat kita tidak hanyut, tetapi juga tidak lari dari realitas. Beberapa petuah untuk tetap Eling:

  • Eling kudu tansah semende marang pepesten
  • Eling kudu tansah pasrah ing Allah
  • Eling kudu rumangsa mung dadi titah
  • Eling kudu rumangsa saderma nglakoni
  • Eling kudu tansah sabar narima, narimo ing pandum
  • Eling kudu tansah lila legawa, bisa gawe seneng atine liyan
  • Eling kudu mulat salira/tepa slira
  • Eling kudu welas asih ing sapada-pada, nguwongke wong.
  • Eling kudu bisa ngregani marang liyan, sumanak lan sumadulur
  • Eling kudu ngerti lan tansah nganggo tata krama, tata susila, unggah ungguh, tata basa
  • Eling kudu tata, tangguh, tanggap, tanggon, alon-alon waton klakon
  • Eling kudu taberi, nastiti, ngati-ati, tlaten
  • Eling kudu tansah ngugemi janji, ora mencla-mencle
  • Eling kudu seneng tetulung, seneng dedana marang kang merlokake
  • Eling ojo nganti lali marang Gusti Allohe
  • Eling ojo gawe seriking liyan
  • Eling ojo kumentus, umuk, keminter, arep menange dewe
  • Eling ojo dumeh, sumakeyan, adigang, adigung, adiguna
  • Eling ojo nguthuh, mbeguguk nguta waton, srakah, dremba, kemaruk, aluamah, ngangah angah, aji mumpung
  • Eling ojo gampangan, gumunan, bingungan, gampang gumuyu
  • Eling ojo ngaya, ngangsa, ngresula
  • Eling ojo kurang ajar, dahwen, juweh, drengki, srei, jahil metakil
  • Eling ojo ma lima, madat, main, madon, mangan, maling
  • Eling ojo nganti kliwatan seneng, kliwatan susah utawa samubarang kang kliwat wates
  • Eling ojo gawe kapitunaning liyan, clemer, colong jupuk, laku juti, ngapusi
  • Eling ojo grusa-grusu, aja briga brigi, ngawur
  • Eling ojo dadi tukang goroh, cidra janji, ngapusi, mlincur
  • Eling sing sapa ngapusi bakal kaweleh
  • Eling wong urip bakal mati
  • Eling sing sapa nandur bakal ngunduh
  • Eling sing sapa salah mesti bakal seleh, sing goroh growah
  • Eling sing becik bakal ketitik sing ala ketara
  • Eling wong urip kudu samad sinamadan
  • Eling jer basuki mawa beya.

Wednesday, 17 June 2015

nGaturaken suGenG siam

wirJO SOEMarto... lumampahing wektu..
dino ganti wulan..
ora diroso..
wulan kang kebak nikmat wis tumuju..
wulan kang suci tansah dianti tumraping kito sami..
pendhak kolo manungso ora rumongso yen nduweni salah, seleh lan doso sing ora disengojo..
mulo ayo podho ngibadah..
mumpung wulane diarani wulan kebak berkah lan pangapuro..
mugi tansah pinaringan pangapuro saking gusti kang moho kuoso..
biso lebur sakabehing doso kito..



Tuesday, 16 June 2015

statusmu menGhaPus amalanmu


wirJO SOEMarto... Manfaat jejaring sosial sangatlah banyak. Bahkan dalam kampanyenya Obama dengan cerdas memanfaatkan Twitter. Para da’i dan ustadzpun tidak ketinggalan memanfaatkan facebook dan twitter untuk dakwahnya. Manfaat lain, jejaring sosial bisa digunakan sebagai bentuk konsolidasi sebuah organisasi, terjalinnya silaturahmi, sebagai media untuk memperluas jaringan bisnis, bahkan media untuk aktualisasi, eksistensi dan narsisasi diri.

Tentunya selain manfaatnya, jejaring sosial ini pun mempunyai sisi buruknya. Saya tidak akan menyebutkan satu persatu. Hanya saja salah satu sisi buruknya adalah bisa membuat amal ibadah kita sia-sia.

Status Yang Membuat Amal Sia-Sia. Saya mencoba menganalisa dari dua jejaring sosial yang sangat hampir semua kalangan menggunakannya; facebook dan twitter. Timbulnya manfaat dan kerugian karena adanya perhatian dari orang lain atas status atau tweet kita. Pembuat status atau tweet dengan sadar melakukannya agar orang lain membaca dan mengetahui apa yang ia postingkan atau tweetkan. 

Saya ingin memberikan contoh-contoh status (postingan atau tweetan), yang menurut hemat saya, justru membahayakan atas amal ibadah pembuat status tersebut ;

  1. 'Betapa sejuknya hati tadi malam, saat aku bertemu dengan MU ya Allah, di sepertiga malam Mu' kemudian di uppload foto saat orang tersebut beserta teman-temannya melakukan sholat malam.
  2. 'Ya Allah, hamba malu, minggu ini hamba belum shodaqoh'. maknanya setiap hari dia bershodaqoh.
  3. 'Ya Allah, betapa sepinya hidup ini. Dua hari ini aku gak bisa baca Qur’an'. Maknanya dia selalu membaca Qur’an.
  4. 'Ya Allah, maafkan aku, dua hari ini aku tidak sholat malam dan baca Qur’an karena aku sedang sakit'.

Kenapa status-status di atas bisa membahayakan amal ibadahnya?

  1. Pembuat status ingin memberikan informasi tentang kegiatan ibadahnya.
  2. Pembuat status dengan sadar bahwa tujuannya membuat status tersebut agar orang lain mengetahui tentang apa yang ia postingkan, dalam hal ini ibadahnya.

Sesuai dengan karakteristik dibuatnya facebook dan twitter. Kesadaran ini tentunya mempunyai tujuan tertentu; apresiasi, pujian, atau respon yang lain atas informasi yang ia berikan tentang ibadahnya melalui statusnya.
Kemudian apakah karena orang lain mengetahui ibadah kita, kemudian ibadah kita menjadi sia-sia?

Jawabannya; Ketika seseorang menginginkan ibadahnya mendapat pujian dari manusia lain maka ibadahnya sia-sia. Baik hasilnya dengan status tersebut dia tidak mendapat pujian atau orang lain tidak membaca sama-sekali. Tetap saja ibadahnya sia-sia. Namun jika niatnya untuk Allah, tidak ada terbersit ingin agar orang lain mengetahui dan lantas mengaguminya, maka tentunya Allah akan membalasnya dengan pahala berlipat ganda. 

Riya dan Sum’ah dalam Beribadah. Ada dua penyakit hati yang bisa membuat sia-sia amalan kita. Bahkan jangankan mendapatkan pahala justru dicatat sebagai sebuah keburukan (kemaksiatan); Riya dan Sum’ah. Riya adalah sikap yang ingin amal ibadah kita terlihat orang lain. Sedangkan sum’ah adalah sikap yang ingin amal ibadah kita terdengar orang lain.
Status kita kan tidak membuat orang lain melihat ibadah kita? Tweet kita tidak membuat orang lain mendengar apa yang kita twit, kan?

Ya memang. Namun keinginan dilihat dan didengar tujuannya adalah ingin diketahui orang lain. Tentunya seseorang yang membuat status atau tweet tertentu menginginkan orang lain mengetahui apa yang dipostingkan dan di tweetkan, kan?

Bisa saja, pembuat status berdalih bahwa ini adalah tahadduts binni’mah (menceritakan kebaikan), kemudian ia mengolah hujjah dan ceritakanlah ni’mat TuhanMu (QS Ad-dhuha: 11), atau ini adalah salah satu strategi da’wah.

Saya tidak akan menegaskan, apapun dalih atas pembuat-pembuat status seperti tadi. Saya tidak pernah tahu apa isi hati manusia. Allah lah yang mengetahui. Tujuan tulisan ini adalah mengingatkan diri saya dan kita semua, agar waspada dengan status kita.
Jangan-jangan ketika kita membuat status terbersit keinginan mendapat apresiasi dari manusia tentang ibadah-ibadah kita yang seharusnya merupakan urusan kita dengan Allah.


Peribahasa


wirJO SOEMarto... Legi Legine Wong Ngemut Gula, pernahkah anda mendengar ungkapan ini ? 

Bagi sedulur-sedulur jawa pasti sudah, tapi mungkin juga ada yang belum. Memang ungkapan ini tidak begitu terkenal seperti ungkapan-ungkapan lainnya. Namun ungkapan ini memiliki makna yang dalam, terutama saat situasi jaman seperti sekarang ini, di mana korupsi terjadi di mana-mana, sementara pelayanan publik jauh dari memuaskan.

Legi-legine wong ngemut gula arti harafiahnya kurang lebih manisnya orang mengulum gula. Legi : manis, legine : manisnya, ngemut : mengulum, gula : gula. 

Aji mumpung, kalau ungkapan ini saya yakin sudah biasa kita dengar.

Makna ungkapan legi - legine wong ngemut gula kurang lebih memiliki makna yang mirip. Jadi ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mengambil keuntungan pribadi sebesar-besarnya, tanpa mempedulikan kerugian orang lain. Biasanya orang-orang yang diberi tugas/jabatan tertentu dan menggunakan jabatan itu untuk menguntungkan dirinya sendiri. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya saat ini, tanpa mempedulikan kepentingan hari esok.

Pokoknya mumpung berkuasa, perkara nanti tidak dipikirkan sama sekali. Tidak adanya pemikiran akan kepentingan hidup yang jauh ke depan. Pada situasi negara seperti sekarang ini, ungkapan ini sangat tepat untuk diangkat kembali. Para pamong praja, pejabat negera pelayan masyarakat hendaknya menjadi sadar dan berubah bijak bukan justru bersikap sebaliknya, legi-legine wong ngemut gula. Setelah berhenti dari jabatan, ternyata penjara telah menanti karena sikapnya yang lupa diri. Semoga ini jadi pengingat bagi para pejabat yang sedang berkuasa.


Monday, 15 June 2015

oJo Dumeh


wirJO SOEMarto... Ojo terakhir adalah ojo dumeh, begitu orang tua Wiryo berpesan.

Dumeh bermakna mentang-mentang atau sombong. Ojo dumeh artinya janganlah kita sombong dalam menghadapi lingkungan disekeliling kita. Sombongkah kita? Hanya orang lain dan bangsa lain yang bisa menilai bangsa kita ini dumeh atau tidak.

Tapi sadar atau tidak, kesombongan ini sebenarnya juga kita jumpai dari perilaku kita sehari-hari. Dumeh atau mentang-mentang kita kaya, dengan seenaknya kita menghambur-hamburkan uang untuk belanja secara konsumtif di mall-mall mewah. Dumeh bisa membayar, kita menggunakan listrik dan BBM secara berlebihan dan hanya untuk konsumtif. Dumeh lebih pandai dari rata-rata rakyat Indonesia, kita melakukan pembodohan secara terus menerus dengan informasi-informasi yang membingungkan dan menyesatkan. Dumeh menjadi rakyat kecil, dengan seenaknya kita hanya bisa mengkritik dan mencaci maki para pimpinan, meski mereka kadang benar sekali pun.

Ojo dumeh adalah salah satu ajaran dasar leluhur kita untuk selalu melakukan introspeksi diri terhadap lingkungan, sesama manusia, dan juga kepada Sang Pencipta.

Dengan tidak dumeh, maka kehidupan sebenarnya akan lebih baik dan lebih tentram. Ojo dumeh merupakan larangan agar kita jangan bersikap sombong, pamer mengenai segala sesuatu yang kita miliki. Seharusnya kita bersikap andap asor mring sapodho, atau bersikap rendah hati terhadap sesama. Segala yang kita miliki baik itu harta, jabatan, pengetahuan, maupun istri, anak, sanak saudara, ini hanyalah sementara, dan titipan dari Yang Maha Kuasa. Kita diamanahkan untuk mengamalkannya agar menjadi milik kita yang hakiki kelak di alam sesudah kita meninggalkan dunia fana ini.

Sunday, 14 June 2015

Graduated


a trip for six years , after already , reach higher
(pride to sd kepanjen lor 2 blitar) 
 
(wirJO SOEMarto)

Saturday, 13 June 2015

oJo kaGetan


wirJO SOEMarto... Filosofi ojo kedua yang diajarkan oleh orang tua Wiryo adalah ojo kagetan. Makna harfiah dari ojo kagetan ini adalah jangan mudah kaget.

Suka terkaget-kaget kah kita? Jawaban sebagian besar dari kita pasti YA!. 

Akhir-akhir ini banyak sekali peristiwa di negeri nusantara ini yang membuat seluruh penduduknya terkaget-kaget, baik peristiwa yang ditimbulkan oleh perseorangan, badan dan lembaga, juga yang lebih aneh lagi adalah pemerintah juga hobby membuat rakyatnya selalu terkaget-kaget dengan aneka kebijakan yang kemudian ditarik lagi atau tidak jelas implementasinya. Kita terkaget-kaget tatkala KPK tiba-tiba menangkap jaksa dan penyuapnya, juga terkaget-kaget ketika seorang anggota DPR terlibat dalam transaksi penyuapan bahkan video porno. Kita juga kaget ketika tanpa alasan tarif jalan tol tiba-tiba naik, bahkan harga cabe dan bawang putih juga melambung, dan semua alasannya karena BBM naik.

Filosofi ojo kagetan bermakna kita harus mawas diri terhadap perubahan sekeliling dan lingkungan kita. Ojo kagetan juga bermakna persiapan diri sendiri menghadapi perubahan sekeliling tanpa ikut berubah seperti sekeliling. Kalau kita sadar bahwa kita hidup di negeri yang serba ajaib dan aneh seperti Indonesia, maka seharusnya kita juga selalu mawas diri dan bersiap dengan aneka kejutan yang menyertai setiap perubahan. Dengan tidak terkaget-kaget terhadap kejutan-kejutan di sekeliling kita, kita akan lebih tegar dan sumeleh hidup di Indonesia.

Ojo kagetan merupakan panduan agar kita selalu membabar terlebih dahulu terhadap segala yang terjadi. Analisis terlebih dahulu dari setiap masalah, baru tentukan strategi dan tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena jika kita menyelesaikan dengan bersikap reaktif, maka kemungkinan besar keputusan maupun tindakan kita masih mentah dan tidak mampu menyelesaikan inti masalahnya.

Tantangan terbesar dari penerapan pandangan hidup ini ialah emosi dan harga diri kita, yang bisa 'sak dheg sak nyet' ketika terjadi sesuatu hal yang sensitif disekeliling kita.

Friday, 12 June 2015

blitar kutho cilik kanG kawentar



beli hP


wirJO SOEMarto... Alkisah Wiryo dan Wiro adalah dua orang sahabat yang sangat akrab. Mereka saling bercerita tentang pengalaman masing-masing ketika berkunjung ke sebuah mol.

Wiryo pun membuka pembicaraan dan berkata,

Wiryo : 'Aku kemarin pergi ke mol, bingung mau beli hp, yaudah akhirnya aku beli BB aja.'
Wiro   : 'Itu sih biasa, cuma BB, aku kemarin beli iPhone !'

Ditengah keduanya asik berbincang datanglah si Wiria yang notebenenya adalah kekasih si Wiryo, diapun nyeletuk,

Wiria : 'Aku kemarin juga mau beli hp, tapi aku bingung..!?'
Wiryo dan Wiro : 'Napa bingung ?'
Wiria : 'Yah, itu hp tombolnya angka semua, terus cuma ada tombol plus ama min.'
Wiryo dan Wiro : 'Hhhh, kalau itu mah bukan hp Wiria, itu KALKUKLATOR..!!!!'

:):):)


Tuesday, 9 June 2015

oJo nGGumunan

wirJO SOEMarto... Falsafah ataupun wejangan orang tua Wiryo yang pertama adalah 'ojo nggumunan'. Orang tua Wiryo berpesan untuk selalu 'tidah heran' atau 'ojo nggumunan' dengan segala hal kehidupan.

'Ojo nggumunan' berasal dari kata ojo yang artinya jangan, dan nggumunan, yang berasal dari kata gumun yang artinya heran.

Ojo nggumunan adalah bentuk larangan untuk tidak mudah kagum atau heran dengan perkembangan keadaan dan peristiwa atau benda yang terutama bersifat materi dan keduniawian.

Masyarakat kita sekarang ini mudah sekali untuk nggumun atau kagum terutama dengan berbagai bentuk pemberitaan atau tayangan melalui media massa. Kita juga nggumun melihat kecanggihan teknologi negara lain, bahkan kemajuan ekonomi negara tetangga kita, Malaysia dan Singapura. Bentuk kegumunan dan kekaguman ini sayangnya hanya sebatas nggumun saja. Sebagian besar dari kita hanya menjadi penonton, berdiri di pinggir, bertepuk tangan, kadang misuh (memaki) dan mengumpat, tanpa pernah bisa ikut menentukan hasil akhir.

Filsafat Jawa ojo nggumunan, bermakna janganlah kita selalu terkagum-kagum dengan hasil orang lain sedangkan kita hanya sekedar menjadi penonton. Ojo nggumunan juga bermakna kita harus selalu memperbaiki diri dan menyesuaikan diri dengan keaadan dan perubahan keadaan sekitar. Kita harus menjadi subjek dan bukan sekedar objek.

Monday, 8 June 2015

bEda keYakinan


wirJO SOEMarto... Dikisahkan disini Wiryo adalah seorang pemuda yang sudah lama hidup menyendiri, hingga kemudian menemukan Wiria sang pujaan hati. Singkat cerita akhirnya keduanyapun menikah. Setelah mereka menikah, usia perkawinannyapun tidak berlangsung lama, karena adanya perbedaan keyakinan. Wiro sebagai sahabat Wiryo akhirnyapun menanyakan hal ini.

Wiro   : 'Napa kalian cerai bro, apa masalahnya ?'
Wiryo : 'Kita itu beda keyakinan bro, aku ta tahan lagi.'
Wiro   : 'Loh, bukannya kalian seagama ?'
Wiryo : 'Iya, emang bener bro !!!'
Wiro   : 'Lalu, napa sampai bercerai karena perbedaan keyakinan ?!'
Wiryo : 'Selama ini aku selalu yakin bahwa aku ini gantheng, tapi Wiria tidak bisa menerima keyakinanku itu dan selalu mempermasalahkannya.'

:):):)

Saturday, 6 June 2015

falSafah wonG Jowo




wirJO SOEMarto... Ojo nggumunan, ojo kagetan dan ojo dumeh

Wiryo dan Wiria adalah sepasang suami yang harmonis rumah tangganya. Meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Berbeda dalam segala hal pokonya. Contohnya : Wiryo laki-laki dan Wiria perempuan..(hhh..), kalau bukan laki perempuan namanya bukan suami istri, nggak tau tuh apa namanya. Ada yang tahu..

Ribet amat, nggak usah dipikirin, yang pasti keluarga mereka bahagia. Ternyata dibalik kebahagian mereka ada petuah orang tua Wiryo yang selalu terngiang-ngiang. Orang tua Wiryo pernah berpesan 'ojo nggumunan, ojo kagetan lan ojo dumeh'..

Yang dalam bahasa indonesia maksudnya kurang lebih adalah 'jangan heran, jangan mudah kaget dan jangan mentang-mentang atau sombong'

Pandangan sekaligus panduan masyarakat Jawa dalam menjalani kehidupan, yang mudah diucapkan namun sulit melaksanakannya. Kita pada umumnya cenderung memiliki ego, harga diri, emosi, dan rasa ingin tahu yang tinggi, yang menyulitkan kita untuk menerapkan nilai filosofi tersebut.

Di balik setiap budaya di Indonesia pasti terkandung nilai-nilai kebijaksanaan lokal, termasuk di antaranya budaya Jawa.

Budaya Jawa yang sebagai salah satu budaya yang tertua di tanah air ini, juga mempunyai berbagai pepatah dan idiom yang berasal dari warisan ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Salah satunya yang paling tepat dengan kondisi sekarang ini adalah ungkapan 'kuno' dari khasanah budaya Jawa, ojo nggumunan, ojo kagetan, lan ojo dumeh.

Wednesday, 3 June 2015

kiSah PenGKHIANATan WIRYo dan WIRia

wirJO SOEMarto... Emang.. pedih rasanya dikhianati, Wiryo merasa bagai ditusuk belati tepat di jantung. Sering orang bertanya, kenapa ini harus terjadi. Wiryo merasa telah melakukan semuanya dengan baik dan bersikap baik, namun kenapa Wiria yang merupakan kekasih hatinya tega mengkhianati dan mencuranginya? Perasaan seperti ini muncul pada hampir semua orang yang dikhianati. Hal ini dapat memicu pada niat untuk membalas dendam bagi mereka yang memiliki keberanian dan juga kemungkinan bunuh diri bagi mereka yang berpikiran sempit. Namun apakah itu adalah jalan keluar yang baik? Tentu saja tidak. Dendam dan bunuh diri itu adalah hal yang dilarang oleh agama, terutama agama Islam.

Yang sering menjadi pertanyaan adalah kenapa seseorang bisa dengan tega melakukan kecurangan, melakukan pengkhianatan? Padahal seseorang punya akal yang dapat digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Namun seperti yang kita ketahui, hanya ada satu sebab orang mengkhianati orang lain, terutama pasangan kekasihnya sendiri, yakni telah dibutakannya dia dengan sesuatu. Apakah itu buta karena harta, buta karena kecantikan wanita atau buta karena harta, serta buta-buta yang lainnya. Hal ini menunjukkan integritas yang lemah dari orang yang berkhianat. Orang di sekitarnya harus waspada dengan orang yang suka mengkhianati kekasihnya. Logika sederhananya adalah jika seseorang mampu mengkhianati orang yang dia cintai, bisa mengkhianati siapa saja.

Yang harus kita lakukan ketika dikhianati adalah bersabar. Jika anda perlu menangis, menangislah sekeras-kerasnya. Jika anda lelaki, tak mengapa menangis, itu tidak berdosa. Namun lebih baiknya tumpahkan emosi tersebut dalam kamar anda sendiri.  Lebih baik menangis daripada mengamuk dan menjadikan orang di sekitar sebagai sasaran. Setelah anda puas meluapkan emosi, tenangkan diri anda. Menenangkan diri dan berpikir dengan otak, rasional tanpa menggunakan emosi adalah hal terbaik yang harus kita lakukan selanjutnya. Pikirkan bahwa dia memang tak layak untuk anda. Orang yang baik hanya berpasangan dengan orang yang baik, itu jaminan dari Tuhan. Bersyukurlah Tuhan menunjukkan keburukannya sebelum terlambat.

Pahamilah bahwa setiap hal memiliki hikmah. Hikmah itu bermacam-macam dan anda hanya bisa menangkapnya jika berpikiran jenih dan rasional. Yakinlah dan berprasangka baiklah kepada Tuhan tentang hal ini. Setelah itu anda pasti akan punya cukup kekuatan untuk memaafkan pasangan yang menyakiti anda dan melupakan hal tersebut. Hidup harus tetap berlanjut karena hidup tak menunggu anda. Dengan melanjutkan hidup normal seperti biasa, anda telah menunjukkan betapa kuatnya anda, dan Tuhan pun akan tersenyum melihat anda yang tidak menyerah. Bisa saja anda diberi ganti pasangan yang lebih baik daripada sebelumnya.




Tuesday, 2 June 2015

nGaco (NGAwur dan kaCO)

wirJO SOEMarto... Jujur aja ya, memulai kalimat pembuka di blog itu kayaknya emang sulit. Udah nulis dikit, eh dihapus, nulis lagi, dihapus lagi. Gitu aja terus... sampe keybord payah ngeladeni apa mau kita. Inilah yang bikin tulisan nggak kelar-kelar dan bikin males ngeblog. Ya beginilah, tapi jujur aja ya, aku bosen dengan kalimat-kalimat pembuka yang mainstream, pasaran, basi, kedaluwarsa, monoton atau entah apa itu namanya. 
Misalnya gini : Halo apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Wah, akhirnya aku bisa ngeblog lagi
 

Sumpah, itu tuh rasanya basi banget. Napa juga kalimat pembuka terlalu banyak yang seperti itu? Napa harus terbiasa begitu? Yaudah, aku tau, maksudnya sebuah pembukaan dan biar basa-basi supaya nggak terkesan menuju inti dari tulisannya. Terus untuk lebih akrab lagi sama para pembaca. Tapi basa-basi inilah yang membuat kalimat pembuka di blog itu menjadi basi. Aku nggak ada maksud ngomel kok. Aku cuma berbagi sebuah hal menurut pendapatku aja. Emang pendapat dan tip yang ku berikan biasanya selalu sesat (hhhhh...). Tapi, semoga kali ini, siapa tau ini beneran nggak sesat dan justru bermanfaat.
 
Aku bisa mengerti, kalo nulis itu bebas. Tapi kenapa harus selalu disertai dengan kalimat pembuka yang dipenuhi sebuah alasan baru update postingan lagi, baru sempet nulis lagi, baru sekarang, oh.. terlalu beralasan.

Setelah itu diberikan sebuah pembelaan-pembelaan yang membuat para pembaca bisa memaklumi. Kurikulum 2013 kejam, tugas kuliah banyak, kerjaan di kantor numpuk, sibuk skripsi, sibuk nyari pacar, sibuk pacaran......sama pacar orang. Ini tuh apa? Terlalu membaca kalimat pembuka di blog semacam ini.
Terus terang aja ya, kalo mau membahas sesuatu, carilah kalimat pembuka yang menarik.. Ya misal langsung mengarah ke sebuah cerita. Tapi tetap membuat pembaca bertanya-tanya. Dan membuat pembaca ingin membacanya sampai habis. Pokoknya biar pembaca tertarik..
Hindari juga dengan kalimat yang ngomon tentang alam. Apalagi matahari..

Matahari pagi ini begitu indah, cahayanya begitu menyilaukan, dan  membuat aku terbangun untuk menuliskan sesuatu..

Halah, matahari di bawa-bawa. Ya setiap hari matahari juga begitu, dari nenek moyang kita dulu juga udah gitu. Apa indahnya? Nggak ada hubungannya juga tulisan kamu sama matahari pagi. Ya misalnya mau membahas tulisan yang menggambarkan sebuah keadaan pagi-pagi. Kenapa nggak mencoba dengan minum secangkir kopi? Atau minum teh? Atau minum susu.....(susu apa nih, hhhh...).

Lagian, emang pembaca peduli dan kasihan gitu kalau kamu sibuk dan baru update? Yang ada, kamu dicap sebagai blogger murtad kalo kebanyakan alasan nggak ngeblog. Kalo kamu emang niatnya mau ngeblog ya ngeblog aja. Nggak perlu basa-basi di kalimat pembuka blog yang setiap ngeblog selalu minta maaf baru update karena sibuk. Ini bukan lebaran, minta maafnya nanti aja, kalau lebaran dah tiba. 

Napa harus pake kalimat pembuka yang mainstream? Jadi, sekarang udahan ya minta maafnya. Misal baru ngeblog lagi atau apalah alasan kutu kupret kamu di kalimat pembuka. 

Atau bisa juga dibikin cerpen dulu gitu. Yang temanya tentang tulisan yang mau kamu bahas.

Ok, sekarang gimana menurut kalian? Masih mau nulis yang diawali kalimat-kalimat pembuka yang katanya memang sudah terbiasa bagi para blogger? Ah ternyata kamu memang tergolong orang yang males.

Saranku, ya sering-sering nulis, karena jam terbang kalian yang akan membuat tulisan kalian semakin bagus. Itulah hasil dari rutin nulis. Ya misal seminggu sekali, nah nanti kalian nggak bingung lagi gimana nulis kalimat awal, terus juga perbanyak membaca.
Karena ada sebuah quote buat kalian

"Between two evils, I always pick the one I never tried before"

Gimana? Menyesal kan mampir di sini, hhh...

Monday, 1 June 2015

Kata PenGantar

wirJO SOEMarto... Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah ta'ala yang telah memberikan kesehatan serta berbagai ide-ide buat saya untuk menulis sesuatu yang insya allah akan berguna untuk buat saya pribadi, serta teman-teman dan pengunjung blog saya.
 

Sungguh suatu kebahagiaan buat saya, jika apa yang telah saya tulis akan ditanggapi secara negatif dan pengunjung merasa tidak senang dengan semua yang telah saya tulis (hhh...pngen dikomen nih ceritanya). Disini saya tidak mengharap apa-apa. Kecuali keikhlasan serta tanggapan negatif teman-teman pengunjung blog sederhana saya ini.
 

Saya ngeblog hanya untuk kesenangan dan menghabiskan waktu luang saja. Karena saya bisa di bilang sebagai seorang pemuda (hhh...pemuda 45 kali) yang lebih banyak menghabiskan waktu luang di dalam kamar. Ya jikalau pulang dari manapun saya langsung menuju ke kamar untuk memeriksa computer serta handphone saya untuk bermalas-malasan chatting dengan teman-teman.
 

Sudah itu saja, ngomong banyak malah bikin ribet.

Selamat membaca