wirJO SOEMarto... Kepekaan sosial atau empati pada setiap orang bisa berbeda-beda. Empati biasanya tumbuh dari masa anak-anak, mengikuti pola asuh orang tua.
Orang yang enggan berbagi akan tumbuh menjadi pribadi yang
individualistis dan egosentris. Sementara mereka yang sejak kecil sering
dilibatkan untuk memahami kesulitan orang lain, biasanya akan lebih
peka dan mudah tergerak hatinya untuk menolong sesama.
Menurut spiritualis Anand Krishna, salah satu penggerak seseorang untuk berbuat baik kepada sesama adalah rasa empati. Psikolog Alfred Adler mendefinisikan
empati sebagai kemampuan untuk 'melihat dengan mata orang lain,
mendengar dengan telinga orang lain, dan merasakan dengan hati orang
lain'. Berbeda dengan simpati yang masih menggunakan 'kacamata' diri
sendiri, empati merupakan takaran yang membedakan tingkat kepedulian dan
keinginan menolong sesama pada setiap orang. Mereka yang memiliki
empati biasanya lebih peka dalam merasakan penderitaan orang lain,
sehingga timbul keinginan untuk menolong atau meringankan penderitaan
sesama.
No comments:
Post a Comment