Aku memang tidak bisa membuat semua orang suka kepadaku. Adakalanya aku harus bisa menerima dari orang yang merasa tidak suka kepadaku. Ketika hinaan datang,
sakit hati sudah pasti kurasakan. Namun aku tidak pernah menjadikan hal itu sebagai beban yang menghambat untuk berkembang.
Sebagai pemicu semangat, untuk membuktikan kepada mereka yang pernah
meremehkan, bahwa aku sama kuat dan akan lebih berhasil dari
mereka.
Bagaimana sakitnya saat ada orang yang datang hanya menghina. Bikin sakit hati dan perih. Yang bikin
kesal, ketika ku lawan dan balas hinaannya, justru malah kena
bully yang lebih hebat lagi.
Terasa berat memang, tapi perlu keikhlasan dalam menerima semua itu. Daripada
marah-marah dan bikin ulah, malah dibully yang lebih gila lagi. Jika bersabar, mereka akan mundur dengan
sendirinya. Kalaupun mereka nggak mundur, kesabaranmu akan membuahkan hasil suatu saat. Yakini, Tuhan akan memberikan imbalan.
Seringkali aku mendapat hinaan. Hinaan yang isinya
mengomentari apa yang kulakukan, apa yang kukenakan, dan apa yang
kubicarakan. Sakit rasanya. Tapi aku tak mau larut berlama-lama.
Tetap positif dalam menghadapi hinaan. Kuanggap mereka iri dengan yang kumiliki.
Hinaan bukan berarti aku ini jelek dan tak layak untuk dikagumi. Bisa
jadi malah karena aku berbeda dan spesial sehingga mereka iri dengan
keadaanku. Karena itulah aku nggak sampai memasukkan ke hati hinaan
yang kuterima.
Meski dibully, dihina, dan dicerca dengan gencar oleh
mereka-mereka yang membenciku, aku tak takut apalagi sampai
depresi. Tabah dan lihat semua dari sisi positifnya. Hinaan adalah buah observasi yang mereka lakukan
tiap hari. Kuanggap mereka perhatian kepadaku.
Tak terbersit kekhawatiran ketika mereka terus menghujani dengan cacian.
Aku pikir malah memberikan mereka pekerjaan buat mikir setiap harin.
Lagipula dengan mendapat hinaan dari mereka, aku malah mendapat transferan
pahala.
Pernyataan yang meremehkanku memang menyakitkan. Bahkan sangat menusuk hingga aku merasa tak mampu lagi untuk menghadapi
dan bersiap untuk menyerah dengan kehidupan yang keras ini.
Tapi setelah kupikir, hinaan bukanlah akhir dari
segalanya. Terasa berat memang, tapi harus tetap semangat.
Kan kubuktikan bahwa hidupku bisa bermanfaat. Kukan berusaha lebih giat. Kalau mereka bisa, kenapa aku tidak? Setidaknya kujadikan mereka sebagai motivasi agar
hidupku kedepan bisa lebih berarti.
Nah, bagi kamu yang sering
mendapat hinaan karena berbeda, tak perlu larut dalam kesedihan yang
berlama-lama. Apalagi sampai depresi dan menyerah dengan masa depan.
Kamu tetap harus bersabar dan semangat untuk menjalani hidup. Dan akan kubuktikan
bahwa nanti, mereka yang dulu menghina terbungkam.
(wirJO SOEMarto)