Dalam realitas di kehidupan Wiria, seringkali mendapatkan kritikan. Dengan berlapang dada Wiria menerima semua kritikan itu, karena memang Wiria merasa ada kekurangan yang harus dibenahi dalam berinteraksi dengan yang lain. 
 
Tak luput pula Wiria juga menerima hinaan dari sana-sini. Wiriapun juga menerima semua hinaan itu dan menggunakannya sebagai cambuk untuk membuktikan bahwa apa yang dihinakan kepadanya digunakan untuk merubah diri Wiria menjadi lebih baik.
 
Dari sekelumit kisah Wiria diatas, mungkin ada kesamaan dalam menyikapi sebuah "kritikan", tetapi jika berwujud "hinaan", apakah semua orang bisa menerima. Tidak semua orang mau menerima jika mereka dihina, karena mereka tidak mau direndahkan oleh orang lain.

Seseorang dengan emosional tinggi atau pemarah, akan langsung melawan dengan kata-kata yang lebih buruk. Terjadilah perang mulut yang ujung-ujungnya juga terjadi baku hantam. Apa hasil dari semua itu, semua hanya sia-sia saja, menyesal, malu dan mungkin juga rasa sakit.

Seseorang yang rendah diri juga tidak akan menerima hinaan dari orang lain. Tak banyak yang dilakukan, karena hanya bisa tertunduk dan menerima semua hinaan itu karena memang benar adanya. Dan yang terjadi akhirnya adalah merenung dalam kesendirian serta menangis.

Ada pula yang cuek dengan berbagai macam hinaan. Karena sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya untuk tidak mendengarkan semua hal buruk yang dikatakan orang lain. Orang yang cuek seperti ini tidak akan terpengaruh oleh hinaan dan diapun juga tidak mau belajar, kenapa orang menghinanya seperti itu.

Ibarat sebuah cambuk, ketika kita menerima sebuah hinaan, sadarlah bahwa masih terdapat kekurangan pada diri kita. Sakit memang, tapi gunakan sebagai cambuk untuk menjadi lebih baik lagi.

Percuma saja jika kita menghina balik orang yang telah menghina kita jika yang dikatakan semuanya adalah benar. Dari sinilah kita harus bisa membuktikan, bahwa semua hinaan yang diberikan adalah suatu kesalahan.

Hidup memang kejam, tetapi hanya orang-orang yang tahu cara menghadapi kekejaman itulah yang akan bertahan hidup. Hadapilah semua hinaan itu sebagai motivasi untuk merubah diri kita menjadi lebih baik lagi..!!!
(wirJO SOEMarto)