Kita sebagai manusia pasti ingin dihargai oleh orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan
penerimaan dari orang lain. Kebutuhan untuk dihargai adalah hal yang
tidak bisa diabaikan begitu saja.
Berpenampilan seolah-olah sempurna yang pasti akan membuat kita dihargai orang lain. Puaskah kita dengan topeng itu.
Dengan bersembunyi dibalik topeng, kita tidak akan nyaman menjalani hidup, Berhentilah berpura-pura menjadi sempurna, menjalani hidup apa adanya sesuai kemampuan kita serta kita tunjukkan sifat dan watak asli kita, melakukan hal-hal terbaik buat orang disekitar kita.
Ketika kita berbuat salah, perlahan orang-orang akan menjauhi kita. Hal ini akan membuat kita lebih bisa
mensyukuri saat-saat bahagia. Kita akan mulai mengerti dan sadar bahwa kebersamaan
dengan orang-orang yang menyayangi dengan tulus adalah hal yang tidak
bisa dibeli dengan uang. Ketika kita sedang menikmati saat-saat
bahagia, kita akan lebih berhati-hati dalam melangkah agar tidak jatuh
dalam kesalahan yang sama.
Hidup adalah sebuah proses, proses belajar yang
terus menerus. Selagi kita masih hidup, proses jatuh bangun itu akan
terus terjadi. Orang yang mau terus belajar akan mendapat hikmah dari
setiap kejadian yang dialami dalam hidupnya. Ketika kita mengakui
suatu kesalahan, hendaknya kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Terlebih lagi dengan usaha kita untuk menjadi orang yang lebih baik akan membuktikan sejauh mana kita meyesali kesalahan itu.
Mengakui kesalahan akan
mengingatkan pada hakekat manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna.
Paling tidak dengan mengakui kesalahan, kita tidak lagi menjelma menjadi sosok yang sok dan merasa paling benar.
Marilah kita kontrol ego kita, agar orang-orang yang berada disekitar kita merasa nyaman.
(wirJO SOEMarto)
No comments:
Post a Comment