Tiada habisnya jika kita berbicara masalah-masalah kehidupan. Kita memiliki pengalaman berbeda dalam menghadapi persoalan yang datang. Hidup selalu bergandengan dengan masalahnya dan kita berusaha
sekuat tenaga menyelesaikannya dengan memohon pertolongan-Nya.
Setiap yang diberi hidup akan mendapatkan bagiannya dalam hal ujian. Apapun ujian yang dihadapi, baik itu masalah pribadi, problem keluarga atau masalah yang lain, semuanya membutuhkan sikap cermat dan kesabaran yang utuh.
Tidak ada kesempatan untuk mengelak dari apa yang sudah ditetapkan. Tidak juga dapat menghindar dari apa yang telah ditakdirkan. Masing-masing di antara manusia mendapatkannya secara adil dan merata.
Setiap yang diberi hidup akan mendapatkan bagiannya dalam hal ujian. Apapun ujian yang dihadapi, baik itu masalah pribadi, problem keluarga atau masalah yang lain, semuanya membutuhkan sikap cermat dan kesabaran yang utuh.
Tidak ada kesempatan untuk mengelak dari apa yang sudah ditetapkan. Tidak juga dapat menghindar dari apa yang telah ditakdirkan. Masing-masing di antara manusia mendapatkannya secara adil dan merata.
Setiap orang, saat dihadapkan pada masalah hidup, akan terlihat sifat kemanusiaannya. Terhadap persoalan hidup yang susah dan
rumit orang cenderung mengeluh dan berkecil hati, seakan hidup ini tidak
adil. Orang menjadi beranggapan negatif terhadap Tuhan.
Terhadap segala macam nikmat dan ujian yang datang, manusia memiliki
pilihannya sendiri. Siapapun bisa melakukannya, antara bersyukur dan mengeluh. Setiap pilihan membawa konsekuensi tersendiri
bagi pelakunya.
Sifat manusia yang tidak stabil ini hendaknya dikelola, dikendalikan dan diarahkan kepada hal-hal positif yang menjadikan pribadi manusia mampu menghadapi setiap tantangan yang dihadapi, ujian yang menghadang dan cobaan yang menimpa. Bukan untuk memupuk rasa egoisme dan merasa diri lebih baik atau lebih kuat dari yang lain.
Di manapun dan kapanpun manusia akan menemukan ujian sesuai dengan apa yang telah Tuhan tetapkan. Ketentuan-Nya berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali. Terhadap ujian yang diberikan itu hendaknya manusia berpikir dan merenungi akan hikmah dan pelajaran berharga di balik setiap ujian yang datang. Apakah itu peringatan, cobaan atau malah hukuman?
(wirJO SOEMarto)
Sifat manusia yang tidak stabil ini hendaknya dikelola, dikendalikan dan diarahkan kepada hal-hal positif yang menjadikan pribadi manusia mampu menghadapi setiap tantangan yang dihadapi, ujian yang menghadang dan cobaan yang menimpa. Bukan untuk memupuk rasa egoisme dan merasa diri lebih baik atau lebih kuat dari yang lain.
Di manapun dan kapanpun manusia akan menemukan ujian sesuai dengan apa yang telah Tuhan tetapkan. Ketentuan-Nya berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali. Terhadap ujian yang diberikan itu hendaknya manusia berpikir dan merenungi akan hikmah dan pelajaran berharga di balik setiap ujian yang datang. Apakah itu peringatan, cobaan atau malah hukuman?
(wirJO SOEMarto)
No comments:
Post a Comment