wirJO SOEMarto... Apakah diam darimu bisa ku simpulkan untuk menjadi
sebuah jawaban?
Jawaban atas pertanyaan yang ku katakan kemarin
siang, untuk kau datang dan menjadi bagian dari hati yang inginkan
senyuman,
namun ku rasa itu bukan
Ku rasa itu cuma harapan betapa bodohnya aku
yang mendambakan rembulan di kejauhan, sedangkan aku ada di teras dunia
yang mendekapku untuk terdiam
Apakah ini salah?
Apakah ini salah?
Apakah ini benar?
Aku tak inginkan dia, atau mereka, aku cuma ingin kau!
Jika harapan itu adalah beban untukmu membuka rasa yang pernah kecewa, maka segerelah kemas serpihan ingatan tentangku, karena aku pun akan melakukan hal yang sama
Aku takkan kecewa melihatmu mengukir sebuah nama lain selain aku
Aku takkan
sedih mendengar senda-guraumu bersama hati selain aku, karena aku
memberikan rasa ini dengan ikhlas tak ada paksaan untukmu memilih dan aku
pun bertanya tanpa memaksa harus terpilih
Kau kan tahu siapa yang terbaik untukmu saat hening dan sedih mendekapmu
Kau kan mengerti siapa yang lebih berhati saat luka datang
menyambangimu
Kau kan menemukan satu nama, yang akan tetap ada di saat
semua peluh lelah membasahimu
Aku pinta yang terbaik untukmu
Tanpa mengharapkan kau kan melakukan hal
yang sama denganku
Karena aku meletakkan rasa yang sejati, bukan yang
berparuh layu dan hampir mati..
No comments:
Post a Comment