wirJO SOEMarto...Aku hanyalah manusia biasa, tidak ada yang menonjol. Tidak ada yang berbeda dengan yang lain, namun dan mungkin saya hanyalah menjadi kaum minoritas dari orang-orang lain. Saya hanya ingin sedikit berbagi apa yang dimaksud sebagai kaum minoritas.
Banyak yang tidak ingin menjadi kaum minoritas, itu semua dikarenakan adanya perbedaan yang mencolok dengan orang-orang pada umumnya.
Dalam kehidupan bermasyarakat, dimana ada mayoritas, baik di
bidang agama, ekonomi, moral, politik, dsb yang minoritas lebih mudah
ditindas dan lebih sering mengalami penderitaan karena tekanan oleh
pihak mayoritas. Hubungan antara kaum mayoritas-minoritas sering
menimbulkan konflik sosial yang ditandai oleh sikap subyektif berupa
prasangka dan tingkah laku yang tidak bersahabat. Secara umum, kelompok yang dominan cenderung mempertahankan
posisinya yang ada sekarang dan menahan proses perubahan sosial yang
mungkin akan mengacaukan status tersebut. Ketakutan akan kehilangan
kekuasaan mendorong mereka untuk melakukan penindasan dan menyia-nyiakan
potensi produktif dari kaum minoritas.
Adapun istilah "dominasi mayoritas", dimana pihak mayoritas
mendominasi sehingga pihak minoritas terkalahkan kepentingannya.
Contohnya pada suatu negara dimana penduduk aslinya yang mayoritas
mungkin saja mengabaikan kepentingan penduduk pendatang yang jumlahnya
jauh lebih sedikit. Sedangkan di sisi sebaliknya, istilah yang benar
adalah "tirani minoritas", di mana pihak yang sedikit jumlahnya, tapi
karena terlalu kuat menjadi sewenang-wenang dan menekan pihak yang
jumlahnya lebih banyak. Contohnya adalah kediktatoran. Seorang diktator,
meskipun suaranya tidak mencerminkan mayoritas rakyat tapi karena
kekuatannya, dia menekan mayoritas rakyat.
Salah satu faktor dari mayoritas adalah karena jumlah anggota grup
yang banyak. Seiring dengan bertambah banyaknya anggota, maka social influence
group tersebut semakin besar. Kebanyakan kaum minoritas sering
mengalami kesulitan atau hambatan saat berhadapan dengan kaum mayoritas.
Faktor yang mempengaruhi adanya hambatan tersebut antara lain prasangka historis, diskriminasi
dan perasaan superioritas in-group feeling yang berlebihan.
Namun, tidak selalu kaum mayoritas yang memegang pengaruh kuat, kaum
minoritas pun dapat berpengaruh meskipun dengan jumlah anggota yang
lebih sedikit dibandingkan dengan kaum mayoritas. Kaum minoritas yang mengajukan pendapat yang
bertentangan dengan mayoritas, cenderung lebih berpengaruh daripada
minoritas yang gagal untuk membantah mayoritas.
Mayoritas dan minoritas dapat berdampak negatif bagi masyarakat baik
bagi kaum minoritas maupun pada kaum mayoritas itu sendiri. Hal ini
disebabkan adanya perilaku diskriminatif yang muncul karena menganggap
kelompok lain sebagai out-group yang merupakan lawan bagi mereka
terutama bagi kaum minoritas yang dianggap asing oleh kaum mayoritas.
Adanya perilaku diskriminatif ini menimbulkan konflik sosial dimana
salah satu pihak kelompok merasa dirugikan dan ditindas.
Mayoritas bisa terjadi baik dalam minoritas maupun mayoritas.
Mayoritas dalam minoritas yaitu dimana kaum minoritas mempunyai
kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan kaum mayoritas.
Digambarkan dalam tindakan penjajahan (expansion). Dimana kaum minoritas
yang lebih tangguh, lebih depresif, lebih expansif bisa untuk
menundukan kaum mayoritas yang masih terbelakang dalam hal ilmu,
pemikiran, dan tindakan. Sedangkan, mayoritas dalam mayoritas adalah
dimana kaum mayoritas mempunyai kekuasaan absolut dimana kaum minoritas
tidak diperbolehkan untuk memprotes, menjatuhkan, menduduki jabatan
dalam pemerintahan ataupun strata sosial. Kaum mayoritas menjadi lebih
depresif dan agresif dimana ada sedikit saja kaum minoritas yang
melakukan protes maka akan ditindak dengan hukum maksimum.
Kelompok minoritas adalah kelompok individu yang tidak dominan dengan
ciri khas bangsa, suku bangsa, agama, atau bahasa tertentu yang berbeda
dari mayoritas penduduk. Minoritas sebagai ‘kelompok’ yang dilihat dari
jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk lainnya dari
negara bersangkutan dalam posisi yang tidak dominan. Keanggotaannya
memiliki karakteristik etnis, agama, maupun bahasa yang berbeda dengan
populasi lainnya dan menunjukkan setidaknya secara implisit sikap
solidaritas yang ditujukan pada melestarikan budaya, tradisi, agama dan
bahasa. Definisi minoritas umumnya hanya menyangkut jumlah. Suatu
kelompok dikatakan sebagai minoritas apabila jumlah anggota kelompok
tersebut secara signifikan jauh lebih kecil daripada kelompok lain di
dalam komunitas.
Dari sudut pandang ilmu sosial pengertian minoritas tidak selalu terkait dengan jumlah anggota. Suatu kelompok akan dianggap kelompok minoritas apabila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding anggota-anggota kelompok dominan.
Jadi, bisa saja suatu kelompok secara jumlah anggota merupakan mayoritas tetapi dikatakan sebagai kelompok minoritas karena kekuasan, kontrol dan pengaruh yang dimiliki lebih kecil daripada kelompok yang jumlah anggotanya lebih sedikit. Loyalitas terhadap kelompok, demikian juga prasangka rasial (etnik) lebih intens pada kelompok minoritas daripada kelompok mayoritas karena identitas sosial mereka selalu terancam oleh kelompok mayoritas. Ancaman terhadap etnik minoritas tidak hanya datang dari besarnya kemungkinan menjadi sasaran kekerasan tetapi juga terhadap identitas kultur mereka.
Dari sudut pandang ilmu sosial pengertian minoritas tidak selalu terkait dengan jumlah anggota. Suatu kelompok akan dianggap kelompok minoritas apabila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding anggota-anggota kelompok dominan.
Jadi, bisa saja suatu kelompok secara jumlah anggota merupakan mayoritas tetapi dikatakan sebagai kelompok minoritas karena kekuasan, kontrol dan pengaruh yang dimiliki lebih kecil daripada kelompok yang jumlah anggotanya lebih sedikit. Loyalitas terhadap kelompok, demikian juga prasangka rasial (etnik) lebih intens pada kelompok minoritas daripada kelompok mayoritas karena identitas sosial mereka selalu terancam oleh kelompok mayoritas. Ancaman terhadap etnik minoritas tidak hanya datang dari besarnya kemungkinan menjadi sasaran kekerasan tetapi juga terhadap identitas kultur mereka.
No comments:
Post a Comment