Wednesday, 30 March 2016

akhir untuk sebuah awal..

Hasil gambar untuk gambar bulan

wirJO SOEMarto... Malam semakin larut. Dan tubuh malam diselimuti jubah hitam yang pekat. Aku terbaring lesu, serasa ta mampu untuk membuka mataku dengan sempurna. Ku tatap sekeliling, sepi..

Tidak ada seseorangpun disana. Malam yang merangkak mengiringi rasa sepiku, rasa yang selama ini tersimpan. Tenggorokan kering, ingin rasanya ku teguk segelas air minum, tapi apalah daya, ku tak bisa menggapainya dan tak seorangpun membantuku untuk mengambilkan air itu.

Perlahan aku mulai terhanyut dan surut. Tak kuasa untuk melakukan apapun, dengan hati mencoba untuk menerima, aku ikhlas untuk tumbang dalam perjalanan ini. Kejadian demi kejadian menuntutku untuk selalu berdamai dengan waktu, namun kenyataanlah yang datang memaksa merelakan segalanya. Melepas erat luka dalam genggaman, aku hanya bisa bertanya pada diri sendiri, "Masih adakah kebahagiaan baru yang akan tercipta nanti ?"

Tak ada satupun orang yang datang. Dan tak ada satupun yang rela menemani dan menghabiskan waktu untuk menghibur. Entahlah, aku tak tahu apa yang salah dalam hidup ini. Mengapa Tuhan ciptakan cobaan yang berat untuk dilalui. Saat aku berusaha untuk tidak mengenangnya, otakku selalu berontak untuk mengingatnya lebih banyak. Padahal, aku hanya ingin melepaskan segalanya hingga tiada tersisa luka ini.

Mungkin kali ini aku harus menjadi pengangguran, untuk berhenti memikirkan segalanya. Aku harus bertahan, melangkah dan membenahi segala yang masih tersisa dan tertinggal dan masih bisa untuk dibenahi. Tuhan tidak akan membiarkanku berjuang sendirian. Walaupun rasanya sulit, masih ada rindu, tawa dan cinta yang akan setia menjadi teman. Semaraknya resah gelisah ini akan terhapus bersama hilangnya rasa sakit yang aku rasakan. Aku masih ingin bermimpi yang panjang dan mengajak hiasan mimpi untuk menjadi kenangan. Meski aku harus menahan duka yang merindu, namun aku masih percaya semua akan membawa tawa, meski tidak sekarang.

Masih adakah luka berat yang akan singgah di kehidupanku ? Petikan sendu angin malam membawaku untuk berpikir lebih jauh untuk melepaskan segalanya. Meskipun mereka semua anggap hanyalah keping dari ketololan hidup, aku sudah menerimanya dengan ikhlas. Biarlah berlalu dihempas oleh angin malam, agar semua berlalu dan hilang tanpa ada lagi kenangan yang tersisa dan tak layak untuk dikenang. 

Duduk sendiri, menyepi di tempat yang sepi adalah solusi yang baik saat kebisingan dunia tak lagi bersahabat dengan baik. Bagaimanapun deru derita yang pernah melaju akan hilang dan takkan bergema. Derunya akan mati hilang ditelan masa.

Jika aku pernah merasakan ini sebelumya. Aku akan semakin tertempa untuk bangkit dan beranjak dari cerita lama. Tenang.. rasa takut itu tidak selalu menawarkan kesedihan. Rasa takut itu sudah lama meninggalkanku. Meninggalkanku dalam gigil dan pengapnya dunia sepanjang sisa waktu malam yang beradu.

Malam terlalu baik untuk memeluk hening. Dan sementara malam akan terus berlalu tanpa meminta dan pamit sebelum ia berlalu. 

Kesunyian itu seakan sirna. Hilang bersama derasnya angin fajar yang datang mendekat. Sesaat ku tersadar, ini adalah bagian cerita untuk awal kehidupan yang akan terus melaju dengan segala harapan-harapan mulia yang masih tersisa. Redup cahaya lampu menjadi saksi untuk akhir cerita yang tak ingin terulang dalam sisa nafasku. Cerita ini akan bergulir, hingga malam tak lagi datang dan matahari tak lagi bersinar. 

Aku kembali larut dalam kepingan mimpi-mimpi yang sudah tertulis, meski detik berlalu terasa menyebalkan, namun awal langkah baru ini akan menjadi sebuah catatan, sebuah catatan perjuangan.

Kali ini, langkahku harus berpindah dengan masa yang lebih indah. Aku berharap suasana awal perjalanan ini akan berpindah menjadi kenyataan yang lebih baik dan cerita bahagia. Titik kecemasan semoga menjadi akhir dari segalanya, masa depan masih menyimpan kejutan. Aku putuskan untuk pergi, pergi dari bayang-bayang semu yang menghalangi segala impian. Meski harus kembali, aku akan hadir dengan perasaan yang nyata, bukan perasaan yang dulu. Berpindah, adalah keputusan akhir yang menjadi awal untuk memulai segalanya. Dan menutup lembar demi lembar masa lalu, adalah awal untuk akhir yang tak perlu lagi disesali.

Karena semua ada masanya, aku ingin awal yang nyata, bukan khayalan dan harapan yang kosong tak bernama.. 


Monday, 28 March 2016

kembali ke PanGkuan ibu Pertiwi


Hasil gambar untuk gambar bintang bersinar
akhirnya aku kembali ke pangkuan ibu pertiwi..
setelah 17 tahun malang melintang..
melawan derasnya arus kehidupan..
aku kembali..
untuk mengabdi sepenuhnya buat ibu pertiwi..

aku ingin berbakti..
aku ingin pula memberikan yang terbaik..
buat..
ibu pertiwi..

salam..
(wirJO SOEMarto)


Monday, 21 March 2016

coretan paGi

wirJO SOEMarto... Salah satu sifat manusia tercela dan sangat berbahaya adalah dengki. Penyakit dengki tidak hanya buruk bagi pelakunya, tetapi juga berbahaya bagi orang lain.

Bagi pelaku, dengki menjadikan sikap iri hati dan benci terhadap orang yang menjadi obyek kedengkiannya. Jiwa pendengki itu selalu menderita dan resah karena tidak pernah merasa bahagia ketika melihat orang lain bahagia.

Pendengki juga sering kali gagal mensyukuri nikmat, karena nikmat yang didapat orang lain, menurutnya lebih pantas diterimanya. Pendengki cenderung egois karena merasa dirinyalah yang paling pantas mendapat kenikmatan.

Dengki sangat berbahaya bagi sang pelaku karena dapat menghanguskan amal kebaikan.

Sebagai akhlak tercela, dengki dapat menjerumuskan pelaku kepada perbuatan yang lebih hina dan tidak berperikemanusiaan. Misalnya, pendengki dapat saja memusuhi bahkan membunuh orang lain yang menjadi rivalnya.

Pendengki selalu tidak rela dan tidak senang melihat orang lain senang, sebaliknya pendengki senang melihat orang lain susah dan menderita. Seolah-olah kenikmatan dan kebahagiaan itu hanya miliknya sendiri.

Dengki merupakan senjata yang sering digunakan setan untuk memprovokasi manusia agar saling bermusuhan, membenci, dan mendendam satu sama lain.
Permusuhan karena dengki tidak jarang melibatkan kekuatan tertentu, misalnya, dukun santet atau tukang teluh untuk menyerang dan menghabisi lawan bisnis atau politik yang didengkinya.

Pilar kufur itu ada empat, yaitu takabur (sombong/arogan), dengki, marah dan syahwat. Takabur menghalangi pelakunya bersikap patuh.

Dengki menyebabkan tidak mau menerima dan memberi nasihat. Marah menjadi penyebab berlaku tidak adil. Sedangkan, syahwat menjadi penghalang fokus dalam beribadah.

Penyebab penyakit dengki itu ada tiga, yaitu kebencian, ketidakberdayaan dan kemurkaan. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan pendengki.

Sedemikian bahayanya hingga kejahatan pendengki itu diparalelkan dengan kejahatan tukang sihir dan kejahatan yang biasa dilakukan di malam hari.

 

Ada 10 tips penangkal bahaya dengki dan para pendengki

  1. Memohon perlindungan kepada Allah SWT.
  2. Bertakwa kepada-Nya dengan senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
  3. Bersabar dalam menghadapi pendengki dengan tidak mengeluh.
  4. Bertawakal kepada Allah SWT dengan menyerahkan segala persoalan, termasuk perbuatan pendengki, kepada-Nya.
  5. Mengosongkan hati dan pikiran dari sifat dengki.
  6. Selalu menerima ketetapan Allah SWT dengan ikhlas dan menjadikan cinta dan ridha-Nya di atas segala-galanya.
  7. Bertaubat hanya kepada Allah dari segala dosa.
  8. Memperbanyak sedekah dan berbuat baik semaksimal mungkin.
  9. Memadamkan api dengki dengan berbuat baik kepada sang pendengki.
  10. Memurnikan tauhid dengan senantiasa meyakini bahwa yang dapat mendatangkan manfaat dan bahaya hanyalah Allah SWT.

Di atas semua itu, kedengkian negatif tersebut perlu ditransformasi menjadi dengki yang positif berupa iri hati yang konstruktif dan futuristik seperti iri hati terhadap kedermawanan, kealiman, kebajikan dan keadilan orang lain.

Tuesday, 8 March 2016

8 maret

 
selamat ultah istriku tercinta
smoga sll diberikan kesehatan, kekuatan, kebaikan n keberhasilan dalam segala hal
sll mjd super mom untuk anak kita
sll mjd super wife untukku n kehidupan kita
doa terbaikku sll bersamamu
(wirJO SOEMarto

Saturday, 5 March 2016

aku tak minta seoranG YanG semPurna

wirJO SOEMarto... Aku tak meminta seseorang yang sempurna dari sisi-Mu, karena Engkaupun pasti Maha Mengetahui keadaanku. Engkau tahu dahulu aku ini hanyalah musuh-Mu. Yang pernah singgah di jurang neraka-Mu, dan akupun tahu, tiada seorangpun yang sempurna di dunia ini dari kesalahan atau kekurangan. 
Maka akupun meminta pada-Mu seseorang yang tak sempurna, supaya dia merasa sempurna ketika diriku hadir dalam kehidupannya karena-Mu.
Seseorang yang kan kusayangi karena kelembutan hatinya..
Seseorang yang kan kucintai karena keindahan akhlaknya..
Seseorang yang kan kukasihi karena kehalusan budinya..
Seseorang yang kan kukagumi karena kesantunan sikapnya..
Seseorang yang kan kupuja karena rendah hati dan sederhanaannya..
Seseorang yang mau menerimaku seikhlas hatinya..
Seseorang yang kan ku hibur hatinya bila dia sedang bersedih..
Seseorang yang kan ku sapu air matanya bila dia sedang menangis..
Seseorang yang kan ku jadikan bahuku tempatnya bersandar saat penat..
Seseorang yang kan ku dengar segala kelah kesuhnya..
Seseorang yang kan ku pertaruhkan nyawa demi menjaga kehormatannya..
Seseorang yang ketulusan dan kesetiaan hati ini hanyalah untuknya..
Yang ta akan pernah ku menduakan cintanya hingga akhir hayatku tiba..

Wahai Tuhan yang memegang rahasia segala sesuatu, jadikanlah aku ridho terhadap apapun yang Engkau tetapkan..
Dan jadikanlah barokah dalam apa yang Engkau takdirkan..
Wahai Tuhan yang memegang hikmah segala sesuatu, andai Engkau berkehendak lain, sesungguhnya dan sebenar-benarnya kehidupan adalah kehidupan akhirat, maka jadikanlah kehendak-Mu, bukan kehendakku..