Saturday, 19 November 2016

menGapa harus ada sahabat

wirJO SOEMarto. Sahabat/teman kita datang ke kehidupan kita untuk meringankan pekerjaan kita, mempercepat sebuah tugas, berduka bersama, ataupun bersuka bersama. Mereka datang untuk kita pada saat kita sedang mempunyai masalah, mengajari kita dan membimbing kita dalam menghadapi masalah kita. Sahabat yang baik tidak pernah meminta imbalan apapun, meskipun kita terus menyusahkan mereka. Merekapun rela melakukan hal apapun demi temannya/sahabatnya. Namun biasanya jika masalah kita sudah selesai anda melupakan saja sahabat yang sudah berjasa kepada kita. Mungkin beberapa dapat menerima kenyataan pahit itu. Tetapi beberapa tidak seperti itu. Sahabat yang baik pastinya tidak akan mengingat kelakuan buruk temannya. Jika kita sahabat yang baik janganlah melihat sahabat kita dari sisi negatif. Semakin melihat dan memperluas sisi negatifnya. Kita bukan semakin sayang kepadanya melainkan membencinya. Jadi lihatlah seseorang teman dari sisi baiknya. Sejelek apapun sifatnya, senakal apapun sifatnya, pasti mereka berjasa dan kita harus berterima kasih kepada mereka. Akan lebih baik kita harus menyadarkannya supaya kembali ke jalan yang benar. Setelah teman atau sahabat kita membantu kita, alangkah baiknya kita memberikan nasihat - nasihat, pendapat, maupun berbagi apapun terhadap sahabat kita. Karena semua ada gilirannya. Namun semuanya harus dengan tulus, sungguh - sungguh, dan rela. (Jika ketiga itu tidak ada lebih baik jangan berbagi karena itu hanya keterpaksaan) Meskipun saya tahu bahwa memilih dan berteman dengan teman yang memang sifatnya yang agak sedikit ke arah negatif susah.  Namun bila kita tetap berusaha dan semangat, kita dapat merubah mereka yang sifatnya negatif ke positif. Mencintai seluruh teman dengan pembagian yang sama itu susah kawan. Kadang yang menurut kita dia itu teman tidak berguna pada saat itu, jika kita menoleh ke belakang kita tidak sadar akan kebaikannya di masa lalu. Kita sebelum bertindak dan menghakimi teman atau sahabat kita, kita harus melihat masa lampau mereka terhadap kita. Perlu saya tekankan kita juga harus berpikir jangka panjang. Jika kita berpikir jangka pendek fatal akibatnya. Apalagi menyangkut teman atau sahabat kita. Teman atau sahabat kita akan kecewa dan sedih, mungkin juga akan dendam terhadap kita. Kecuali di dalam pengadilan teman kita adalah tersangkanya dan kita adalah saksinya, jika kita bersaksi palsu, dan menguntungkan teman kita tetapi tidak untuk kita. Kita telah rela membuat kita sendiri terjerat hukum dan mendapat hukuman. Sahabat kita seharusnya berterima kasih terhadap kita, namun kita tidak boleh meminta imbalan. Itu perbuatan tidak baik. Biarkan saja berlalu. Tapi, jika kita bersaksi benar dan merugikan teman kita, berarti kita berjalan di atas hukum pengadilan yang benar, seharusnya teman kita tidak dendam kepada kita karena teman kitalah yang harus bertanya kepada dirinya sendiri mengapa dia melakukan itu. Namun pilihan ada di tangan kita sendiri.
 
Sebenarnya kita berteman sesuai apa yang sudah ditakdirkan, kita tidak dapat hidup sendiri. Jika kita hidup sendiri itu sama sekali fakta yang salah. Saya pasti akan menanyakan kepada orang tersebut. Apakah anda tidak tahu bahwa ada yang mengikuti kita setiap hari dan memberikan solusi setiap hari? Meskipun Dia tidak kelihatan, namun kita mengetahui bahwa Dia ada di sisi kita. Tahukah anda siapa Dia? Dia adalah pencipta alam semesta ini.

 

Wednesday, 9 November 2016

tersenYum..

Banyaknya persoalan akan membuat kita lupa tersenyum dengan ikhlas..
Waktu terus berlalu..
Berapa banyak energi negatif yang kita keluarkan..
Kesedihan membuat kita melupakan senyuman haru..
Untuk menghindari terlarut dalam kesedihan..
Coba untuk bertahan..
Walau berat..
Tetaplah tersenyum..
Kejarlah segera ketinggalan amalan yang mudah tapi berat..
Tersenyum..
(wirJO SOEMarto)